Kisah 3 orang buta



Alkisah ada 3 orang buta disuruh mengenali Gajah, mereka diberi waktu beberapa saat untuk mengenali gajah dengan cara meraba. Pada waktu yang telah ditentukan ke 3 orang buta tersebut di panggil untuk mendeskripsikan apa itu binatang Gajah. Orang pertama bilang Gajah itu tipis seperti kipas, orang ke 2 bilang gajah itu tinggi besar seperti pohon kelapa sedangkan orang ke 3 bilang Gajah itu kecil seperti ular.

Bagi orang yang mempunyai indra penglihatan normal seperti kita akan tertawa membaca cerita diatas. Karena Gajah yang digambarkan ke 3 orang buta tersebut tidak sama dengan bentuk gajah sesungguhnya. Bisa saja kita tertawa atau tersenyum sinis membaca cerita diatas, padahal kalau kita mau merenungi diri sendiri kejadian seperti cerita diatas sering terjadi pada diri kita. Faktor utamanya bukan karena ke 3 orang tersebut buta, tetapi cara pengenalannya yang salah. Jika ada orang yang bijak mau memberikan miniature gajah sehingga ke 3 buta tersebut bisa meraba miniature Gajah secara keseluruhan ceritanya akan lain, tidak seperti kejadian diatas dimana yang satu hanya berkesempatan memegang telinga, yang satu memegang kakinya dan yang satu kebagian memegang ekornya….

Demikian juga dalam kehidupan kita sehari-hari, dalam hal ini permasalahan utamanya bukan factor meleknya mata tetapi informasi yang kita terima. Jika informasi yang kita terima utuh (menyeluruh) maka pengetahuan yang kita terima akan sempurna, sebaliknya jika informasi yang kita terima sepotong-sepotong maka pengetahuan kita pun akan sepotong-potong akibatnya dalam menyampaikan informasi tersebut akan menjadi bias.

Bulan Oktober sudah mulai kita jalani biasanya dibulan ini berbagai burung kenari impor sudah mulai masuk, bintangnya tentu kenari Yorkshire. Dulu ketika saya baru mengenal Yorkshire tidak ada pembagian ring ataupun ukuran badan. Pokoknya jenis Yorkshire mau badannya sebesar gajah kek mau sebesar burung emprit tidak masalah harganya sama. Dengan berjalannya waktu dimana supply lebih kecil dari pada demand, maka pedagang mulai mencari celah ada yang mulai membedakan ringnya contohnya ring DKB ataupun non DKB, atau ada yang membedakan berdasarkan ukuran badannya.

Disinilah masalah baru timbul dimana saya pernah ngambil kenari ring DKB setelah sampai di rumah ternyata ringnya non DKB, pada saat saya konfirmasi ke pedagang dia bilang bahwa ring tersebut produk Negara Jerman sama dengan ring DKB. Mungkin perlu didiskripsikan lebih lanjut dalam hal ini bukan membedakan ring tetapi Negara asal burung tersebut. Si pedagang seharusnya memberikan list ring produk Negara Jerman itu apa saja.

Ada lagi penjual yang menbedakan ukuran badannya big size dan normal size, disini juga akan timbul masalah jika si pedagang tidak menjelaskan ukuran big size itu mulai berapa cm dan ukuran normal mulai berapa cm. Ukuran besar itu besarnya sebesar apa dan pembandingnya apa ?, karena kalau menurut saya yang nama Yorkshire sekecil-kecilnya Yorkshire kalau dibandingkan dengan kenari local akan lebih besar Yorkshire. Dengan adanya penjelasan yang mendetail maka si pembeli tidak meraba-raba seperti orang buta.

Demikian saja dulu sharing dari saya semoga bisa bermanfaat, dan menjadi pembelajaran bagi kita semua, dalam dunia perkenarian masih banyak hal-hal yang belum kita ketahui secara mendalam sehingga kesannya menjadi rancu. Saya mohon maaf jika ada yang tidak berkenan dengan oret-oretan saya ini, sebagai hobis saya hanya mengingatkan rekan-rekan pemula bahwa dalam dunia perkenarian masih banyak jebakan-jebakan yang jika kita tidak hati-hati akan menjerumuskan kita. Saya tidak bisa melarang pedagang berbuat curang saya hanya bisa sharing pengetahuan burung kenari, dengan semakin mendalam pengetahuan kita mengenai kenari akan sulit bagi si penjual nakal ngerjain kita.

sumber  : http://burungkenari.wordpress.com
SHARE

Unknown

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment